keindahan pulau pasoso

Pulau Pasoso Indahnya Dunia Bawah Laut di Sulawesi Tengah


Pulau Pasoso Sulawesi Tengah
Pulau Pasoso Sulawesi Tengah
Merupakan Rumah Bagi Penyu Hijau
Provinsi Sulawesi Tengah yang beribukota di Kota Palu merupakan salah satu alternatif destinasi wisata yang menarik untuk sobat traveler kunjungi. Memiliki bentang alam berupa pegunungan dan dataran tinggi, wilayah ini juga diapit oleh Selat Makassar dan Teluk Tomini. Salah satu potensi wisata alam yang terdapat di Sulawesi tengah adalah Pulau Pasoso, pulau yang sangat terkenal dengan populasi penyu hijau ini terletak di pantai barat Kabupaten Donggala, dan secara administratif masuk wilayah Kecamatan Balaesang, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah yang berjarak sekitar 108 km dari Kota Palu dengan waktu tempuh sekitar 3 jam perjalanan.
Pulau Pasoso merupakan sebuah pulau kecil yang luasnya tidak lebih dari 64 hektar. Namun, di pulau ini Anda dapat menemukan keindahan yang cukup lengkap mulai dari keindahan matahari terbit dan tenggelamnya yang menawan, pantai pasir putih yang bersih dihiasi pohon-pohon kelapa, air laut yang jernih, hingga keindahan bawah lautnya yang masih terjaga. Keindahan suasana pantai semakin mengagumkan disaat Anda menyaksikan sekelompok penyu naik ke darat untuk bertelur. Oleh karenanya itu, Pulau Pasoso juga dikenal sebagai Pulau Penyu. Sinar matahari yang menyinari pulau ini sepanjang hari dijamin akan memuaskan para pengunjung sehingga tak heran jika banyak wisatawan mancanegara yang memanfaatkannya untuk berjemur.
Pasoso saat ini telah ditetapkan sebagai area konservasi penyu yang memiliki panorama laut yang indah, bagi anda penggemar kegiatan snorkeling akan menemukan keindahan dunia bawah laut yang tiada taranya. Atau juga bisa menikmati beragam budaya masyarakat setempat yang sangat mempesona. Untuk mencapai Pulau Pasoso dapat ditempuh melalui beberapa jalur, namun jalur utama adalah dari desa Mapaga di desa Labean, 108 KM sebelah Utara dari Kota Palu, ditambah serunya adalah dari Tanjung Karang, jalur ini merupakan jalur paling popular dikarenakan beberapa pengusaha pariwisata di Tanjung Karang menyiapkan paket perjalanan ke Pulau Pasoso dengan menggunakan Kapal pengamat karang yang membuat pengunjung bisa menyaksikan keindahan panorama bawah laut.
Setibanya di Mapaga, perjalanan dilanjutkan lagi menggunakan kapal motor dengan jarak tempuh 3 jam perjalanan laut dari pelabuhan Mapaga menuju Pulau Pasoso. Pelabuhan mapaga ini merupakan tempat berlabuhnya kapal-kapal kecil yang mengantar para penumpang menyeberang pulau-pulau kecil di kawasan pesisir pantai barat. Bagi anda penggemar olahraga atau wisata pancing maka lokasi sekitar Pulau Pasoso merupakan area yang sangat menjanjikan untuk anda kunjungi. Tidak ada salahnya mencoba bermalam di Pulau Pasoso karena di sini Anda dapat menghabiskan waktu dengan berburu matahari terbit dan tenggelam yang menawan serta melakukan kegiatan yang menarik seperti diving dan snorkeling. Untuk diving dan snorkeling, Anda harus membawa peralatan sendiri karena di pulau ini belum ada penyewaan alat.
Bagi anda pecinta olah raga diving maupun snorkling,tentunya sudah tidak asing lagi dengan penyu hijau atau dalam bahasa latinnya Chelonia mydas. Kepulauan Pasoso merupakan rumah bagi kawanan penyu ini. Keberadaan mereka begitu dijaga disini,jadi tak heran di Pulau Pasoso kita akan sering menjumpai hewan pamakan rumput laut ini sesekali menyembulkan kepalanya di permukaan air. Untuk melihat langsung hewan satu ini juga tergantung musin bertelur. Kebanyakan dari tamu domestik maupun manca negara yang ingin mengunjungi Pulau Pasoso pada saat musim bertelurnya si penyu Hijau ini. Waktu terbaik untuk berkunjung ke pulau ini yaitu antara bulan September hingga Oktober dimana banyak penyu-penyu yang bertelur di pesisir Pulau Pasoso.
Untuk menyaksikan fenomena ini tentunya Anda harus bermalam di pulau ini karena proses penyu bertelur terjadi pada waktu malam hari. Satu ekor induk penyu betina dapat melepaskan telur-telurnya sebanyak 60 sampai 150 butir, dan secara alami tanpa adanya perburuan oleh manusia dan predator lainnya seperti tikus, ular, burung dan, hanya sekitar 11 ekor anak yang berhasil sampai kelaut kembali untuk berenang bebas untuk tumbuh dewasa. Dari 1.000 anak penyu atau tukik yang lahir, rata-rata hanya satu yang bisa hidup sampai dewasa. Beberapa peneliti pernah melaporkan bahwa presentase penetasan telur hewan ini secara alami hanya sekitar 50 persen. Jadi dapat di bayangkan jika terus dilakukan perburuan keberadaan si penyu-penyu ini dapat terancam punah. Di Sulawesi Tengah, Pulau Pasoso menjadi rumah terakhir bagi penyu-penyu ini, untuk menjaga kelangsungan penyu tersebut.
Previous
Next Post »